"Turut serta melestarikan, mengangkat, dan mengembangkan kekayaan seni kuliner Nusantara"

Sambel Tumpang Solo

Sambel Tumpang adalah masakan kuah kental santan dengan aroma unik terutama dari tempe semangit (yaitu tempe dengan waktu fermentasi lebih lama dari biasanya, tetapi belum kenar-benar busuk), dan cecek (kulit sapi). Aroma tersebut ditambah dengan kencur, daun jeruk purut, petai, cabe, salam, laos, dan lain-lain sesuai resep masing-masing.


Sambel Tumpang gaya Solo disajikan dengan langsung disiramkan di atas nasi. Benar-benar eksotik jika nasinya hangat. Jangan lupa kerupuk karak sebagai teman. Mmmmh..., eksotik! Di Kediri, Jawa Timur, sambel tumpang semacam “wajib” disiramkan di atas sayur-mayur yang biasa dipakai untuk pecel, sehingga disebut dengan pecel tumpang. Di Salatiga (antara Solo dan Semarang), sambel tumpang ditambah dengan lemak dari urat sapi, sehingga disebut dengan tumpang koyor; bisa juga ditambah dengan kikil.

Di masa lalu di Solo dan sekitarnya, sambel tumpang selalu menjadi hidangan dalam acara siraman calon mempelai perempuan. Maksudnya agar berkah pangestu temumpang (tertumpang) kepada mereka. (*BLS)